Ternak sebagai sumber penghasilan alternatif bagi masyarakat desa menjadi semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Banyak masyarakat desa yang mulai beralih ke usaha ternak sebagai cara untuk meningkatkan pendapatan keluarga mereka.
Menurut data dari Kementerian Pertanian, sektor peternakan merupakan salah satu sektor yang memiliki potensi besar dalam menggerakkan perekonomian di pedesaan. Hal ini juga didukung oleh pernyataan dari Dr. Yudi Prayudi, seorang ahli peternakan dari Universitas Gadjah Mada, yang menyebutkan bahwa usaha ternak bisa menjadi pilihan yang tepat bagi masyarakat desa untuk mendapatkan penghasilan tambahan.
Ternak memang memiliki potensi yang besar sebagai sumber penghasilan alternatif. Dengan modal yang relatif kecil, masyarakat desa bisa memulai usaha ternak ayam, kambing, sapi, atau bahkan ikan. Selain itu, hasil dari ternak ini juga bisa dijual untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau dijual ke pasar yang lebih luas.
Namun, untuk sukses dalam usaha ternak, masyarakat desa perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai. Hal ini juga disampaikan oleh Bambang Sutrisno, seorang peternak dari Jawa Tengah, yang menekankan pentingnya pendidikan dan pelatihan bagi para peternak pemula. “Dengan pengetahuan yang cukup, masyarakat desa bisa mengelola ternaknya dengan lebih efisien dan menghasilkan keuntungan yang maksimal,” ujarnya.
Dengan adanya dukungan dari pemerintah dan lembaga-lembaga terkait, diharapkan usaha ternak sebagai sumber penghasilan alternatif bisa terus berkembang di masyarakat desa. Sehingga, tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa, tetapi juga dapat mendukung pemulihan ekonomi di tingkat lokal.